Pages

Jumat, 12 November 2010

Hari Besar Umat Hindu Bali



Hari Raya Nyepi

Hari Raya Nyepi dirayakan setiap tahun Baru Caka (pergantian tahun Caka). Yaitu pada hari Tilem Kesanga (IX) yang merupakan hari pesucian Dewa-Dewa yang berada di pusat samudera yang membawa inti sarining air hidup (Tirtha Amertha Kamandalu). Untuk itu umat Hindu melakukan pemujaan suci terhadap Dewa-Dewa tersebut.


Tujuan utama Hari Raya Nyepi adalah memohon kehadapan Tuhan Yang Mahaesa, untuk menyucikan Bhuwana Alit (alam manusia) dan Bhuwana Agung (alam semesta). Rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi adalah sebagai berikut :

1. Tawur (Pecaruan), Pengrupukan, dan Melasti.

Sehari sebelum Nyepi, yaitu pada "panglong ping 14 sasih kesanga" umat Hindu melaksanakan upacara Butha Yadnya di perempatan jalan dan lingkungan rumah masing-masing, dengan mengambil salahg satu dari jenis-jenis "Caru" menurut kemampuannya. Bhuta Yadnya itu masing-masing bernama; Panca Sata (kecil), Panca Sanak (sedang), dan Tawur Agung (besar).

Tawur atau pecaruan sendiri merupakan penyucian/pemarisudha Bhuta Kala, dan segala 'leteh' (kotor), semoga sirna semuanya.

Caru yang dilaksanakan di rumah masing-masing terdiri dari; nasi manca warna (lima warna) berjumlah 9 tanding/paket, lauk pauknya ayam brumbun (berwarna-warni) disertai tetabuhan arak/tuak. Bhuta Yadnya ini ditujukan kepada Sang Bhuta Raja, Bhuta Kala dan Bhatara Kala, dengan memohon supaya mereka tidak mengganggu umat.

Setalah mecaru dilanjutkan dengan upacara pengerupukan, yaitu : menyebar-nyebar nasi tawur, mengobori-obori rumah dan seluruh pekarangan, menyemburi rumah dan pekarangan dengan mesui, serta memukul benda-benda apa saja (biasanya kentongan) hingga bersuara ramai/gaduh. Tahapan ini dilakukan untuk mengusir Bhuta Kala dari lingkungan rumah, pekarangan, dan lingkungan sekitar.

Khusus di Bali, pada pengrupukan ini biasanya dimeriahkan dengan pawai ogoh-ogoh yang merupakan perwujudan Bhuta Kala yang diarak keliling lingkungan, dan kemudian dibakar. Tujuannya sama yaitu mengusir Bhuta Kala dari lingkungan sekitar.

Selanjutnya dilakukan Melasti yaitu menghanyutkan segala leteh (kotor) ke laut, serta menyucikan "pretima". DIlakukan di laut, karena laut (segara) dianggap sebagai sumber Tirtha Amertha (Dewa Ruci, dan Pemuteran Mandaragiri). Selambat-lambatnya pada Tilem sore, pelelastian sudah selesai.

2. Nyepi

Keesoka harinya, yaitu pada "panglong ping 15" (Tilem Kesanga), tibalah Hari Raya Nyepi. Pada hari ini dilakukan puasa/peberatan Nyepi yang disebut Catur Beratha Penyepian dan terdiri dari; amati geni (tiada berapi-api/tidak menggunakan dan atau menghidupkan api), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak mendengarkan hiburan). Beratha ini dilakukan sejak sebelum matahari terbit.

Menurut umat Hindu, segala hal yang bersifat peralihan, selalu didahului dengan perlambang gelap. Misalnya seorang bayi yang akan beralih menjadi anak-anak (1 oton/6 bulan), lambang ini diwujudkan dengan 'matekep guwungan' (ditutup sangkat ayam). Wanita yang beralih dari masa kanak-kanak ke dewasa (Ngeraja Sewala), upacaranya didahului dengan ngekep (dipingit).

Demikianlah untuk masa baru, ditempuh secara baru lahir, yaitu benar-benar dimulai dengan suatu halaman baru yang putih bersih. Untuk memulai hidup dalam caka/tahun barupun, dasar ini dipergunakan, sehingga ada masa amati geni.

Yang lebih penting dari dari pada perlambang-perlambang lahir itu (amati geni), sesuai dengan Lontar Sundari Gama adalah memutihbersihkan hati sanubari, dan itu merupakan keharusan bagi umat Hindu.

Tiap orang berilmu (sang wruhing tatwa dnjana) melaksanakan; Bharata (pengekangan hawa nafsu), yoga ( menghubungkan jiwa dengan paramatma (Tuhan), tapa (latihan ketahanan menderita), dan samadhi (menunggal kepada Tuhan/Ida Sang Hyang Widhi), yang bertujuan kesucian lahir bathin).

Semua itu menjadi keharusan bagi umat Hindu, sehingga akan mempunyai kesiapan bathin untuk menghadapi setiap tantangan kehidupan di tahun yang baru. Kebiasaan merayakan Hari Raya dengan berfoya-foya, berjudi, mabuk-mabukan adalah sesuatu kebiasaan yang keliru dan mesti dirubah.

3. Ngembak Geni (Ngembak Api)

Terakhir dari perayaan Hari Raya Nyepi adalah hari Ngembak Geni yang jatuh pada tangal ping pisan (1) sasih kedasa (X). Pada hari Inilah tahun baru Caka tersebut dimulai. Umat Hindu bersilahturahmi dengan keluarga besar dan tetangga, saling maaf memaafkan (ksama), satu sama lain.

Dengan suasana baru, kehidupan baru akan dimulai dengan hati putih bersih. Jadi kalau tahun masehi berakhir tiap tanggal 31 Desember dan tahun barunya dimulai 1 Januari, maka tahun Caka berakhir pada panglong ping limolas (15) sasih kedasa (X), dan tahun barunya dimulai tanggal 1 sasih kedasa (X).

Wisata seawalker sanur

 Satu-satunya wisata seawalker di Indonesia. Anda tidak perlu melepas kacamata di dalam air dan tidak perlu bisa berenang, karena ini adalah sea walker (berjalan di dasar laut)Nah wisata bahari kali ini, kita akan mencoba salah satu olahraga air yang seru dan asyik di Bali. Bukan snorkeling, scuba diving atau surfing, tapi seawalker alias berjalan di dasar laut. Lokasinya di pantai Sanur, dekat hotel Puri Santrian. Perlengkapan yang dipakaipun cukup helm dive yg dirancang khusus untuk aktifitas bawah laut seperti Seawalker. Dan yang menarik, aktifitas yang satu ini bisa diikuti bahkan oleh yang tidak bisa berenang sama sekali. Tanya kenapa.

''Sebelum terjun ke laut, kita akan diberikan briefing dulu mengenai teknik-teknik saat menyelam nantinya di hotel Puri Santrian Sanur. Selanjutnya kita akan diantar dengan boat menuju ke pontoon-nya Seawalker yg berada di tengah laut. Di sini kita akan dipasangkan helm khusus yg dialiri oleh oksigen murni. Dipandu oleh sang instruktur, kita akan menuruni tangga yg ada untuk turun menjejakkan kaki didasar laut yg kedalamannya sekitar 5-7 meter saja.  Tetap tenang dan nyantai saja, karena kita tidak merasa ada perbedaan antara bernafas di darat dengan bernafas didalam air. Tidak masalah jika anda memakai kacamata atau kontak lens, helm unik ini tidak tembus. Jadi anda tetap bisa memakai kacamata anda di bawah air. Di dalam air, kita bisa berjalan-jalan menikmati pesona bawah laut yg ada sambil memberikan makan ikan-ikan yang menari-nari. Kira-kira setelah 30 menit menyelam, kita akan diajak naik menuju ke pontoon dan selanjutnya diantar lagi oleh boat menuju ke daratan untuk menikmati makan siang yg ada di restaurant hotel Puri Santrian. Total waktu yg kita butuhkan untuk aktivitas ini dari mulai penjemputan sampai kembali ke hotel sekitar 4 jam. Akan lebih bagus dan menarik untuk mengikuti trip pagi biar dapat air yg bagus dan jernih.

Mutiara Kata

Tanpa halangan, matlamat bukanlah suatu impian

Kata-kata ini adalah antara mutiara kata yang pertama yang saya hasilkan. Semasa saya menulis mutiara kata ini, saya masih baru di dalam bidang yang saya ceburi ini dan masih terlalu banyak cabaran dan halangan yang saya hadapi. Saya masih ingat lagi ketika tahun pertama saya mula memberi ceramah dan latihan tentang teknik belajar dan di sekolah dan universiti. Program saya yang pertama ialah pada bulan Mac 2005. Ketika itu saya diminta menyampaikan program selama 4 jam di sebuah sekolah rendah di Kuala Lumpur.
Masih saya ingat betapa saya rasa berdebar sepanjang malam sebelum program. Saya rasa saya luangkan lebih 8 jam berada di depan komputer di pusat tuisyen saya untuk menyediakan bahan yang mahu disampaikan. Apabila sampai di sekolah rendah itu pula, sesekali terasa jantung saya seperti mahu meletup. Padahal yang bakal hadiri program itu cumalah pelajar sekolah rendah. Saya benar-benar berada di luar zon selesa saya ketika itu.
Selain daripada halangan rasa berdebar dan kurang pengalaman, saya juga hadapi cabaran dari segi kelengkapan. Saya baru bermula. Duit belum ada untuk membeli laptop. Saya dengan berhati-hati mengeluarkan duit untuk membeli pendrive dan mengharapkan agar pihak sekolah dapat menyediakan laptop untuk saya gunakan. Cabarannya di sini ialah selalunya laptop sekolah terlalu tidak boleh dijangka masalahnya. Sebagai contohnya, selalu hasil kerja powerpoint saya berkecamuk akibat setting laptop yang berlainan versi perisian dan selalu juga video klip yang saya bawa tidak boleh dipasang dengan baik. Akibatnya, presentation saya sentiasa menghadapi risiko menjadi presentation yang tidak kemas dan baik.
CPUCPUPernah sekali disebabkan terlalu mahu menyampaikan presentation yang baik tanpa perlu bergantung kepada laptop pihak sekolah atau penganjur program, saya bawa ‘CPU’ komputer saya ke tempat program. Ya, CPU komputer. Orang jinjing laptop, saya pikul CPU. Bukan pikul begitu sahaja, saya terpaksa menyorok-nyorok agar peserta dan guru tidak terlihat apa yang saya pikul itu. Ketika itu program dijalankan di luar sekolah, jadi ada peluang saya bawa masuk CPU itu ke tempat program tanpa guru dan pelajar sedari.
Hari ini saya tersenyum sendirian mengenangkan kenangan dan pengalaman itu. Apabila saya lihat saya bawa 2 laptop ke program yang saya jalankan kini, cabaran itu semua tadi adalah hanya cabaran-cabaran kecil yang beratur di depan saya. Saya benar-benar percaya bahawa semakin besar dan bernilai impian kita, semakin besar juga jenis halangan dan cabaran yang bakal kita tempuh. Namun tidak ada apa yang perlu dibimbangkan kerana semua cabaran itu pasti dapat kita atasi.
Jadi, apa kata hari ini anda lihat senarai matlamat yang ingin anda capai. Jika matlamat itu mempunyai halangan yang sangat besar, ia bermaksud matlamat itu merupakan satu impian dan keinginan yang sangat bermakna buat anda. Namun jika matlamat itu boleh dan mudah dicapai tanpa halangan yang mencabar, ia mungkin hanya kemahuan kecil yang tidak mengecewakan jika anda tidak mencapainya.
Selamat mencapai IMPIAN!

Sumber   : http://www.motivasibelajar.com/category/mutiara-kata

BAKSO SAPI



250 gram daging sapi, giling sampai halus sekali
125 gram tepung kanji
25 cc air
1/2 sendok makan garam
2 siung bawang putih, haluskan
1/4 sendok teh merica bubuk
Kuah ayam:
750 cc kaldu ayam
1/2 sendok teh merica bubuk
1 sendok teh garam
1 batang daun bawang, iris tipis
Cara membuat Bakso:
1. Campur daging sapi giling dengan tepung kanji, garam, bawang putih, dan merica bubuk, uleni sambil ditambah air sedikit-sedikit sampai adonan licin.
2. Didihkan air yang agak banyak, lalu kecilkan api sampai air tidak bergolak lagi.
3. Kepal adonan hingga keluar dari genggaman, sendoki dan masukkan ke dalam air mendidih tadi,
4. Rebus kira-kira 10 menit, jaga air jangan sampai bergolak agar bakso tidak pecah.
5. Kuah ayam: didihkan kaldu ayam, masukkan merica bubuk dan garam, aduk rata, lalu masukkan bakso, didihkan kembali, angkat dari api, taburi dengan daun bawang.
6. Biasanya disajikan bersama-sama dengan Mi Ayam Jamur dan Pangsit Rebus
.
Sumber   : http://resepmasakanindonesia.idcc.info/bakso-daging-sapi.htm

Kamis, 30 September 2010

Alihkan Fokus Anda pada "Let Go"


Ali Shift Your Focus to Let Go, NOT to What You Want



Saat kita mencoba mengerjakan sesuatu dengan niat yang terfokus (focused intent), yang terjadi kita menggunakan conscious mind (otak kiri). Hal ini membatasi kita untuk mengakses unconscious mind (right brain) yang memiliki kemampuan processing bermilyar-milyar kali lebih cepat dibanding si conscious.
Dalam banyak buku self-help sering diterangkan bagaimana kita membuat intent (niat) untuk mencapai apa yang kita inginkan. Selama ini banyak orang yang beranggapan intent sebagai “something that we want to happen”. Oleh karena itu conscious mind kita berusaha mencari intent yang positif dan membahagiakan.

Seringnya kita diajari bagaimana membuat intent yang sifatnya 3P: Positive, Precise, Present. Jadi intent didefinisikan diawal dan diusahakan untuk terjadi karena kita percaya skenario seperti itu yang paling bagus. Intent seperti ini bisa saja berhasil. Namun biasanya saat tidak berhasil, kita mungkin merasa gagal dan berpikir ada proses yang salah.
Conscious mind kita memiliki kemampuan terbatas. Hanya mampu memproses 5-10% dari realita yang terjadi. Oleh karenanya, intent yang kita definisikan dari conscious mind bersifat limiting (membatasi). Kita cenderung fokus pada apa yang kita inginkan. Disitu ada wanting (keinginan) dan expectation (harapan), yang apabila tidak terpenuhi bisa menimbulkan kekecewaan dan rasa frustasi. Akhirnya kita merasa tidak berdaya karena gagal mencapai yang kita inginkan.
Mendefinisikan intent dari conscious mind memberi kesan seolah-olah kita tahu yang terbaik, padahal barangkali ada lagi yang lebih baik kalau kita bersedia untuk let go (berserah diri).
Untuk mengakses the power of Unconscious Mind, fokus kita bukan pada “apa yang kita inginkan” tapi justru pada “let go”. Dengan let go kita melepaskan diri dari expectation tentang bagaimana segala sesuatunya mesti terjadi. Lantas kita pun membuka diri untuk menerima skenario lain yang lebih baik dibanding skenario yang kita pilih. Let go mengizinkan kita untuk bersyukur dalam menerima apa yang kita inginkan dan juga merasa nyaman untuk menerima seandainya yang kita inginkan itu tidak terjadi. Dalam kondisi ini kita tidak merasa powerless atau gagal.
Unconscious mind memiliki kemampuan processing bermilyar-milyar kali lebih cepat dibanding si conscious. Melalui let go kita mengaktifkan unconscious mind yang memiliki akses ke infinite potentials (potensi tak terbatas) di alam raya ini.
Bagaimana caranya kita fokus pada let go, bukan pada apa yang kita inginkan?
Misalnya Anda sedang mengalami kesulitan finansial. Fokus Anda bukan pada intent yang 3P, dimana Anda ingin Rpxxxx uang misalnya. Anda cukup bertanya, misalnya: “Seandainya kondisi finansial saya berbeda, apa yang saya rasakan?” Jadikan pertanyaan ini sebagai INTENT. Lantas observe (perhatikan) apa yang BERBEDA - bukan apa yang sama - dari feeling Anda. Tanyakan sekali lagi, misalnya: “Seandainya keinginan saya untuk punya uang tidak ada, bagaimana rasanya?”. Perhatikan feeling yang berbeda dan rasakan.
Barangkali Anda lantas merasa ada kelegaan di hati. Anda mungkin melihat gambar balok es mencair. Barangkali Anda mendengar suara yang bilang "sebentar lagi kamu kaya". Apa saja, yang jelas tanpa dibuat-buat. Melalui hati, rasakan seolah-olah apa yang Anda inginkan sudah terjadi sekarang. Perhatikan dan rasakan semua ini kemudian LET GOOOOOOOOOOO.

Seorang teman mempraktekkan ini dan beberapa jam kemudian dia memperoleh uang beberapa juta. Jauh melampaui “wildest imagination”nya, karena expectationnya sudah di let go. Seorang teman lain sembuh dari penyakit yang sudah menahun. Hanya cukup dengan bertanya dan let go.
Intinya: fokus kita bukan pada apa yang kita inginkan, tapi pada let go. Izinkan unconscious mind kita yang dengan multi-processor nya bekerja tanpa diganggu oleh kekhawatiran atau dan keragu-raguan.
Join us at:
Matrix Resonance – Access to Divine Intelligence
Saturday-Sunday, 9-10 October 2010
at True Life Institute
 “Discover how to let go and access the hidden potentials within”

Sumber  : www.pengembangandiri.com/articles/87/1/Alihkan-Fokus-Anda-pada-Let-Go/Page1.html

Temukan Makna Kehidupan di Balik Kekecewaan


Belasan tahun yang lalu, saya dan seorang kawan mengendarai sebuah sepeda motor menuju ke suatu daerah di luar kota Makassar. Motor yang kami kendarai adalah motor dengan jenis mesin 2 tak. Saat itu saya memegang kemudi motor tersebut. Di saat kami tengah asyik menikmati perjalanan, dan di saat rumah-rumah penduduk sudah mulai jarang terlihat di sepanjang perjalanan, tiba-tiba kami dikejutkan dengan menyalanya sebuah lampu indikator berwarna merah yang terdapat di panel instrument.
Kami tahu bahwa lampu indikator berwarna merah tersebut menandakan bahwa oli samping motor yang kami kendarai sebentar lagi akan habis. Dan itu berarti kami hanya memiliki dua pilihan. Pertama, tidak peduli atau bahkan marah-marah serta menyesal menggunakan motor 2 tak, atau kedua, mulai berdoa dan mengundurkan kecepatan motor serta berharap-harap cemas, semoga kami segera menemukan stasiun pengisian bahan bakar atau paling tidak penduduk setempat yang menjual bensin sekaligus oli samping. Jika pilihan pertama yang kami ambil, maka kamilah yang akan menyesal kemudian, juga akan menjadi sangat kerepotan dengan dengan keadaan tersebut. Karena jika sampai oli samping motor tersebut betul-betul habis, maka bukan hanya mesin motornya yang rusak, kami pun akan begitu kerepotan melanjutkan perjalanan, terlebih lagi rumah-rumah penduduk sudah mulai jarang terlihat.
Waktu itu, saya sempat panik, kawan saya pun sempat panik, karena kami tahu persis apa yang akan terjadi kepada mesin motor jika sampai oli sampingnya habis total. Jadi, kami pun mengambil langkah kedua. Kami mulai berdoa dalam hati, mulai mengurangi kecepatan motor, dan berharap-harap cemas agar segera menemukan penjual oli samping. Beruntunglah waktu itu, sekitar 15-20 menit perjalanan, kami menemukan penduduk setempat yang menjual bensin sekaligus oli samping. Kami segera membelinya, dan akhirnya perjalanan kami pun lancar kembali.
Perjalanan di kehidupan ini pun kurang lebih sama dengan perjalanan kami di atas. Allah swt sudah merancang diri kita laksana sebuah “mesin” yang tangguh dalam mengarungi perjalanan kehidupan ini. Tentunya manusia tidak sama dengan mesin motor, oleh sebab itu kata “mesin” saya beri tanda kutip. Namun prinsip kerja emosi kita memiliki kemiripan dengan panel instrument pada kendaraan bermotor. Sistem emosi kita tidak memberikan sinyal kepada kita berupa kata-kata, tapi memberikan sinyal peringatan kepada kita melalui emosi-emosi yang kita rasakan. Dalam tulisan ini, salah satu sinyal emosi yang sering muncul kepada kita adalah KECEWA. Apa sih maksud munculnya perasaan kecewa ini pada kita? Inilah yang akan kita bahas pada tulisan kali ini.
Saya percaya, Anda pernah merasa kecewa. Jika Anda sama sekali tidak pernah merasa kecewa berarti sistem emosi Anda kemungkinan besar rusak. Anda ibarat mayat hidup yang berjalan tanpa adanya emosi. Padahal, kehidupan ini justru penuh warna, karena adanya sistem emosi pada diri kita. Kadang-kadang kita kecewa, eh … kadang-kadang kita bahagia. Inilah warna-warna kehidupan. Bisa Anda bayangkan jika Anda tidak memiliki emosi sama sekali. Anda tentu tidak bisa merasakan kekecewaan sekaligus juga tidak bisa merasakan kebahagiaan. Dalam penelitian dibidang neurosains, orang-orang yang sistem emosinya rusak, merupakan orang-orang yang hidup tanpa makna dan warna kehidupan. Beberapa orang kemudian menjadi psikopat kelas kakap.
Nah, perasaan kecewa yang muncul seperti lampu indikator berwarna merah yang ada pada penel instrument motor yang kami kendarai tadi. Emosi kecewa sesungguhnya merupakan signal bahwa ada sesuatu di dalam pikiran dan hati kita yang salah dan berjalan tidak sebagaimana mestinya. Itulah sebabnya muncul perasaan kecewa. Lebih tepatnya, perasaan kecewa muncul karena ada kesenjangan antara harapan kita dan kenyataan hidup yang tengah kita jalani. Ketika perasaan kecewa ini muncul, maka Anda pun hanya memiliki dua pilihan. Pertama, marah-marah dengan keadaan dan orang-orang di sekitar Anda, atau kedua, belajar menemukan makna kehidupan ini. Jika langkah pertama yang Anda ambil, maka seperti mesin motor, pikiran dan hati Anda pun akan semakin rusak (dalam bahasa agama, memiliki hati yang kotor). Tapi jika Anda membuka diri dan belajar menemukan makna, maka pikiran dan hati Anda pun akan semakin jernih, dan Anda akan semakin mudah dan menikmati mengarungi kehidupan ini hingga akhir hayat memanggil.
Agar lebih menarik, maka mari kita lihat kerja emosi kecewa ini di dalam otak kita. Kita akan membahas hasil-hasil penelitian di bidang neurosains. Bagian otak yang bernama prefrontal cortex adalah bagian otak yang selalu men-scan setiap detik-detik kehidupan kita. Bagian otak ini letaknya dibalik dahi Anda. Bagian ini ibarat mata ketiga Anda yang selalu memantau setiap detik kehidupan Anda. Seperti yang kita ketahui, otak kita bekerja dengan cara menciptakan hubungan-hubungan antar sel otak (antar neuron). Hubungan antar neuron ini tercipta dengan bantuan sejenis zat kimia yang disebut neurotransmitter, atau zat kimia yang berfungsi menyampaikan pesan dari satu syaraf ke syaraf lainnya. Salah satu neurotransmitter di dalam otak kita adalah dopamin. Neurotransmitter dopamin ini merupakan neurohormon yang berperan mengatur emosi-emosi kita; suatu senyawa molekul yang menciptakan perasaan-perasaan kita.
Jika dopamin diproduksi dalam jumlah yang banyak, maka Anda akan merasa senang dan bahagia. Akan tetapi jika jumlah dopamin berkurang di dalam otak Anda, maka Anda akan merasa sedih dan kecewa. Nah, bagaimana sih kerja neuron-neuron dopamin ini? Mari kita lihat penelitian yang dilakukan oleh Wolfram Schultz dari Universitas Cambridge. Tanpa sengaja Schultz, menemukan kerja neuron dopamin ini pada eksperimen pemberian hadiah kepada kera-kera percobaannya. Dalam penelitiannya, Schultz membunyikan suatu suara keras, menunggu beberapa detik, dan kemudian memberikan beberapa tetes jus apel ke mulut seekor kera. Awalnya, neuron dopamin ini bergerak ketika tetes-tetes jus apel tersebut diberikan. Namun, hanya dengan beberapa kali percobaan saja, kera-kera itu menunjukkan aktivatas neuron dopamin yang menarik. Hanya cukup dengan membunyikan suara keras saja, neuron-neuron dopamin yang sama akan mulai bergerak, bukan lagi bergerak di saat mendapatkan hadiah berupa tetes-tetes jus apel.
Dalam penelitiannya, Schultz melihat pola kerja yang sangat menarik pada neuron dopamin kera-kera tersebut. Cara kerja neuron dopamin lebih mirip kepada aktivitas mem-prediksi hadiah ketimbang benar-benar mendapatkan hadiah tersebut. Menariknya lagi, kera-kera yang diberi hadiah berupa makanan tanpa membunyikan suara keras sebelumnya, menunjukkan aktivitas neuron dopamin yang mulai bergerak sesaat sebelum mereka betul-betul mendapatkan makanan tersebut. Dengan kata lain, neuron dopamin mereka bekerja dan mulai memprediksi – bahwa mereka akan mendapatkan makanan sebentar lagi – sebelum mereka betul-betul mendapatkan makanan. Cara kerja sistem ini menyangkut EKSPEKTASI (harapan), dan membuat pola berdasarkan pengalaman: jika ini, maka itu. Jika bel dibunyikan, maka mereka mem-prediksi bahwa sebentar lagi akan segera mendapatkan makanan. Dan jika prediksi kera-kera tersebut benar, maka sejumlah besar dopamin akan keluar dan hal ini akan menimbulkan perasaan senang dan membahagiakan.
Namun ketika prediksi kera-kera tersebut keliru (kera-kera tersebut mendengar suara keras, tapi dalam penantian, kera-kera tersebut tidak mendapatkan sama sekali tetes-tetes jus), maka jumlah gerakan-gerakan neuron dopaminnya akan menurun. Dan hal ini akan menyebabkan jumlah dopamin berkurang, dan akan melahirkan kesedihan dan kekecewaan. Dengan kata lain, telah terjadi salah prediksi. Neuron-neuron dopamin mendapatkan sinyal salah prediksi.
Setelah melalui serangkaian pengalaman yang begitu banyak, maka kera-kera ini pada akhirnya mahir melakukan prediksi dengan tepat. Dengan kata lain, neuron-neuron dopamin mereka telah membuat pola-pola prediksi yang baru dan akurat, setelah membandingkan serangkaian prediksi yang benar dan prediksi yang keliru. Dan pola-pola neuron dopamin ini terjadi pada level bawah sadar. Artinya, terjadi tanpa si kera menyadarinya. Pada akhirnya, kera-kera ini mengetahui, bahwa jika situasinya berjalan sempurna, maka neuron-neuron dopamin akan bergerak dan memberikan sensasi kesenangan, dan akhirnya mereka akan mendapatkan hadiah. Namun, jika situasinya tidak berjalan sebagaimana mestinya, maka sel-sel otak ini langsung mengirimkan sinyal salah prediksi, dan berhenti mengeluarkan dopamin. Hal ini akan menimbulkan suatu perasaan sedih dan kecewa, atau mungkin juga suatu kecemasan.
Nah, bagaimana dengan kehidupan ini? Setiap kali Anda membuat kesalahan atau menjumpai sesuatu yang baru, neuron-neuron dopamin sibuk mengubah diri mereka. Sel-sel otak ini juga mengukur kesenjangan antara harapan dan hasil. Mereka belajar dari kesalahan-kesalahan mereka sendiri untuk meningkatkan performa mereka; kegagalan akhirnya diubah menjadi keberhasilan. Karena pada manusia ada pilihan hidup, maka tentunya hal ini akan terjadi jika Anda mau belajar dan membuka diri terhadap berbagai perubahan dalam hidup.
Para master dalam bidang tertentu bekerja berdasarkan prinsip kerja neuron dopamin ini. Garry Kasparov, grand master catur, menjadi sangat ahli dalam bermain catur karena dia selalu menonton kembali pertandingan-pertandingan yang pernah dilaluinya. Dia menonton untuk kemudian mencari-cari kesalahan yang ia buat ketika bermain catur. Hal ini selalu membuat dia belajar dan memperbaiki langkah-langkah catur yang mumpuni. Di dalam otak Garry Kasparov, yang terjadi ketika ia menonton ulang pertandingannya adalah neuron-neuron dopamin kemudian membuat pola-pola prediksi baru, agar menciptakan suatu pola prediksi langkah catur yang benar dan akurat.
Neuron-neuron dopamin secara otomatis mendeteksi pola-pola stimulus. Mereka menyerap semua data yang tak dapat kita tangkap secara sadar. Kemudian, sesudah merevisi prediksi-prediksi tentang dunia nyata, mereka menerjemahkan prediksi-prediksi ini menjadi emosi-emosi. Kegagalan, kesalahan, kekecewaan, bersifat mendidik. Latihan yang tekun akan menghasilkan intuisi yang cerdas. Dengan kata lain, semakin banyak kegagalan dan kekecewaan yang menimpa Anda, dan Anda secara seksama mempelajarinya, maka Anda akan semakin AHLI. Karena perasaan-perasaan negatif dan menyakitkan yang Anda rasakan ketika berbuat kesalahan, justru membuat otak Anda me-REVISI model-modelnya. Dengan kata lain, sebelum berhasil, neuron-neuron dopamin harus gagal berkali-kali.
Coba Anda perhatikan para sales terbaik. Mereka adalah orang-orang yang kenyang makan asam garam komunikasi dengan orang lain. Jika kita memperhatikan para sales terbaik itu, mereka adalah orang-orang yang dengan mudahnya membangun keakraban dengan orang lain, sebelum pada akhirnya berhasil menciptakan sebuah transaksi yang menguntungkan. Nah, bagaimana caranya mereka menjadi sales terbaik? Sudah pasti dengan cara bertemu dengan orang-orang baru setiap hari. Mungkin pada awalnya mereka rada kaku dalam berkomunikasi dengan orang-orang yang baru mereka kenal. Awalnya mereka kecewa karena prediksi komunikasi mereka keliru. Tapi setelah melalui serangkaian pengalaman bertemu dengan orang-orang baru, maka neuron-neuron dopamin mereka mulai mahir menciptakan pola-pola prediksi secara akurat, dan menghasilkan komunikasi yang akrab. Tentunya berakhir dengan penjualan yang sukses.
Yang perlu diingat adalah bahwa neuron dopamin kita akan bekerja dengan baik, jika kita mau belajar dan membuka diri terhadap berbagai perubahan yang mungkin kita alami. Garry Kasparov tidak akan mungkin menjadi grand master catur, jika ia larut dalam kekecewaan yang dirasakannya. Atau sales terbaik tidak akan mungkin berhasil meningkatkan penjualannya, jika selalu larut dalam kecewa ketika bertemu orang-orang baru dan “gagal” menciptakan suasana akrab.
Jadi ketika Anda kecewa, maka pada dasarnya emosi ini hadir untuk memberitahu kepada Anda bahwa terdapat kesenjangan antara harapan Anda dan kenyataan yang diterima. Dan emosi ini memberitahu kepada Anda untuk segera belajar dan membuka diri terhadap kenyataan hidup. Bukan dengan marah-marah dan larut dalam kekecewaan yang semakin pahit.
Jika kita melihat ini lebih luas lagi, maka ternyata kehidupan ini sudah dirancang sedemikian rupa, agar fase-fase kehidupan kita ini di selingi dengan beberapa kekecewaan, yang merupakan sebuah signal bagi kita bahwa jalan yang kita pilih sudah tepat, hanya saja kita perlu fleksibel dalam menyikapi kehidupan. Sewaktu workshop, saya sering memberi contoh kehidupan pernikahan.
Jika libido masih dalam kadar full, maka prediksi-prediksi (harapan) kita terhadap pasangan selalu tepat, dan ini akan melahirkan kesenangan dan kebahagiaan. Namun biasanya, ketika libido sudah mulai tersalurkan, maka biasanya prediksi-prediksi (harapan) kita terhadap pasangan mulai tidak tepat. Maka akan muncullah serangkaian kekecewaan. Suami mulai merasa kecewa terhadap istrinya, dan istrinya pun mulai kecewa terhadap suaminya. Jika perasaan kecewa berusaha untuk dihindari, maka Anda pasti akan semakin larut dalam kekecewaan, dan semakin menyalahkan keadaan dan pasangan Anda. Dalam kondisi tertentu, Anda mulai merasa bahwa jalan kehidupan yang Anda tempuh mulai salah. Dan karena Anda merasa jalan hidup Anda mulai keliru, maka Anda cenderung membuat jalan kehidupan yang baru, dengan harapan Anda akan berhenti merasa kecewa. Tapi pertanyaannya adalah: Apakah ketika Anda membuat jalan baru kehidupan, Anda tidak akan kecewa lagi? Jawabannya sudah pasti TIDAK. Karena kecewa itu terjadi ketika neuron dopamin Anda salah prediksi, dan karena kehidupan ini merupakan perjalanan yang panjang dan belum diketahui ujungnya, maka sudah pasti akan selalu ada gap antara harapan Anda dan kenyataan hidup yang Anda lalui.
Jadi bagaimana seharusnya? Ingatlah selalu bahwa emosi kecewa adalah sebuah sinyal yang dikirimkan agar Anda merasakannya. Dan ketika Anda merasakan kecewa, maka percayalah, ada gap antara harapan Anda dan kenyataan yang Anda lalui. Ada gap antara harapan Anda terhadap pasangan dan kenyataan yang Anda terima. Karena kehidupan ini sudah dirancang oleh-Nya agar kita menjadi AHLI MANUSIA (menuju kesempurnaan), maka langkah pertama adalah akuilah perasaan kecewa itu karena itu berarti Anda sudah berada dijalan yang benar. Kemudian belajarlah menciptakan pola-pola hubungan baru dengan pasangan Anda, dan terimalah suasana perubahan itu, terimalah kenyataan hidup Anda. Berhentilah menyalahkan keadaan dan orang-orang di sekeliling Anda.
Begitu juga bagi Anda yang salah prediksi terhadap seorang pria/wanita dalam kehidupan Anda, atau salah prediksi tentang sahabat Anda, saudara Anda, bahkan orang tua Anda dan juga kehidupan ini, pilihan Anda yang terbaik adalah BELAJAR MENYIKAPI KEHIDUPAN INI. Bersikaplah dengan penuh toleransi terhadap orang lain dan kehidupan. Rasa kecewa adalah sebuah signal, bahwa Anda harus mulai lagi menata kehidupan Anda. Mencari “stasiun pengisian bahan bakar terdekat”, agar Anda bisa segera mengisi “oli” baru dalam kehidupan Anda, sehingga Anda akan bahagia dan menikamati perjalanan kehidupan ini. SUKSES DAN BAHAGIA SELALU UNTUK ANDA!
*) Syahril Syam adalah seorang berlisensi NLP dan certified Hypnotherapist. Beliau juga adalah seorang konsultan, terapis, public speaker, dan seorang sahabat yang senantiasa membuka diri untuk berbagi dengan siapa pun. Ia memadukan kearifan hikmah (filsafat) timur dan kebijaksanaan kuno dari berbagai sumber dengan pengetahuan mutakhir dari dunia barat. Ia juga adalah penulis buku best seller The Secret of Attractor Factor. Teman-temannya sering memanggilnya sebagai Mind Programmer, dan dapat dihubungi melalui ril@trainersclub.or.id

Sumber : pembelajar.com/temukan-makna-kehidupan-di-balik-kekecewaan

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger